Welcome

Welcome Myspace Comments
Diberdayakan oleh Blogger.
Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info>

ILMU PENGETAHUAN DAN BAHASA


Ilmu merupakan kumpulan proses kegiatan terhadap suatu kondisi dengan menggunakan berbagai cara, alat, prosedur dan metode ilmiah lainnya guna menghasilkan pengetahuan ilmiah yang analisis, objektif, sistematis dan verifikatif.

Pengertian Ilmu (science) dibagi kedalam unsur-unsur yang terkandung didalamnya yaitu :

1
. Teoritis (theoretical), adalah pikiran atau pola pikir yang mendasarkan semuanya dari teori-teori yang ada sebagai landasan tindakannya. Menjadikan sebuah atau beberapa teori sekaligus yang punya keterkaitan sebagai landasan berfikir dan bersikap dalam menyingkapi atau menghadapi masalah.

2.
Penelitian (research), inilah salah satu hal penting dalam ilmu karna penelitian merupakan suatu penyelidikan yang atau usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
tujuannya adalah untuk penemuan,pembuktian dan pengembangan. berguna untuk memahami masalah, memcahkan masalah dan mengantisipasi masalah.

3.
Metode (method), dimana metode ini adalah Cara, yaitu jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.
dibagi menjadi : Ontologi yang memberikan pertanyaan (Apa), ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang berbentuk konkrit maupun abstrak. biasanya ontologi dihubungkan dengan metafisika yaitu cabang ilmu filsafat yang berbicara mengenai keberadaaan dan eksitensi
selanjutnya, Epistemologi yang memberikan pertanyaan (Bagaimana,Kenapa), epistemologi diperoleh oleh manusia melalui akal, indra dan menyimpulkan pertanyaan-pertanyaan hasil observasi yang disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum dan yang terakhir adalah Aksiologi yang memberikan pertanyaan (untuk apa) dimana hal ini untuk mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya.

4. Dinamis(dynamic), disini ilmu bersifat dinamis karna kehidupan manusia berlangsung selalu berubah-ubah.
terbagi kedalam : Hipotesa yaitu dugaan/ pernyataan sementara yang diungkapkan yang menjadi jawaban dari sebuah permasalahan, Selanjutnya ada Sintesa yaitu jawaban atau kesimpulan atas pertentangan yang dibuat antara tesis dan antitesa sehingga menjadi satu hal utuh yang merupakan hasil ilmiah yang baru.
dan yang terakhir adalah Antitesa : hasil sebuah riset ilmiah yang menggambarkan keterbaikan atau sangkalan atas tesis yang yang ada sebelumnya dengan maksud menyeluruhkan tesis itu.
Pengetahuan (knowledge ) merupakan kumpulan fakta yang meliputi bahan dasar dari suatu ilmu, sehingga pengetahuan belum bisa disebut sebagai ilmu, tetapi ilmu pasti merupakan pengetahuan.

Pengertian pengetahuan (knowledge) dibagi kedalam unsur-unsur yang terkandung didalamnya yaitu
1. Statis, bahwa seseorang dengan kecerdasan statis mendapatkan pengetahuan dengan cara menerimanya, menghafalnya, menyimpannya,  dan mengumpulkannya.

2. bersifat Konkrit yakni benar-benar, selanjutnya Aplikatif yaitu dapat diaplikasikan, dipergunakan, dilaksanakan dan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Dapat dilihat langsung oleh panca indra dan dapat diambil dari pengalaman orang lain atau diri sendiri.

Bahasa dalam pengertian sederhana adalah untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati.

namun, lebih jauh bahasa adalah alat untuk berinteraksi, alat informasi atau alat untuk berkomunikasi. Dalam arti lain adalah alat untuk menyampaikan pikiran,gagasan,konsep atau perasaan. bahasa dapat ditinjau dari masa prakebudayaan dan kebudayaan sedangkan tulisan dalam masa prasejarah dan sejarah.

# Kesimpulannya adalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan semakin hari semakin berkembang begitu pula dengan perkembangan bahasa yang juga semakin berkembang karena hubungan ilmu pengetahuan dengan perkembangan bahasa tidak bisa dipisahkan. Khusus nya Bahasa Indonesia juga semakin berkembang dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang berkembang di wilayah indonesia. Bahasa Indonesia sangat dibutuhkan untuk melakukan komunikasi dalam pengembangan riset-riset iptek ataupun menemukan ilmu-ilmu terapan yang baru agar setiap orang dapat dengan mudah dapat memahami apa yang telah ditemukan itu. 



SOAL ELASTISITAS HARGA DAN ELASTISITAS SILANG


Elastisitas harga permintaan adalah persentase perubahan kuantitas yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut sebesar satu persen.

Ed = {(% perubahan jumlah yang diminta/ % perubahan harga brang tersebut)}
Ed = - [(dQ/Q) / (dP/P)], atau Ed = [(dQ/dP) / (P semula / Q semula)
Simbol d adalah delta atau perubahan.
ü  Permintaan terhadap barang X ditunjukkan oleh persamaan Q = 10 – 2P. Tentukan besarnya koefisien elastisitas harga permintaan barang X pada tingkat harga barang X adalah 3. jika produsen (penjual) ingin meningkatkan penerimaan total (TR), kebijakan harga apa yang harus diambil (menaikkan harga atau menurunkan harga), berikan alasan jawaban anda.
Jawab :
Untuk P = 3
Q = 10 – 2P
Q = 10 – 6
Q = 4
Untuk P = 4
Q =10 – 2P
Q =10 – 8
Q = 2
(-1/ -2)*(3 / 4)
= (-0,5) * (3 / 4)
= -0,375 = 0,375
Pada saat harga naik sebesar 1% maka permintaan akan turun sebesar 0,375%. Jika perusahaan ingin menigkatkan total penerimaan, melalui kebijakan harga yaitu dengan cara perusahaan harus menaikan harga karena persentase kenaikan harga lebih besar dibanding persentase penurunan permintaan.
        Jika harga barang X turun 20% berakibat jumlah barang X yang diminta naik 40%. Tentukan besarnya koefisien elastisitas harga permintaan barang X.
Jawab:
Syarat fungsi permintaan
P/(Qdx) = Q-Px
Jika : P = 20 % = 0.02
: Q = 40 % = 0.04
: Q = 0,4 – 0,2P
: Q1= – 0,2
π = (Qdx1 / Qdx) P
π = {-0,2 / (0,4 – (0,2)2)}0,2
π = – 0,1 ————– inelastis
elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan harga. Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan penualan mereka, jika mereka merubah strategi harga, apakah kenaikan/ menurunkan jumlah barang yang akan dijualnya.

STRUCTUR PASAR



STRUCTUR PASAR
1.      STRUKTUR PASAR
Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri.
Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli, monopolistic)
2.        PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.
Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
         Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain, sehingga para pembeli tidak dapat membedakan produk yang dihasilkan antara produsen A dan produsen B.
         Penjual bersifat pengambil harga (price taker),yaitu penjual tidak dapat menentukan atau merubah harga dikarenakan harga pasar ditentukan oleh interaksi antara produsen dengan pembeli.
         Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
         Posisi tawar konsumen kuat
         Jumlah penjual dan pembeli banyak
         Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
         Sensitif terhadap perubahan harga
         Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar,yaitu apabila seorang penjual mengalami kerugian dapat langsung meninggalkan pasar dan begitu sebaliknya.
         Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan di pasar
Artinya bahwa pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahanperubahan
ke atas harga tersebut.
Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar yang lainnya antara lain :
1.        Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
2.        Kebebasan bertindak dan memilih
Beberapa kelemahan / keburukan persaingan sempurna yaitu :
1.        Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
2.        Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
3.        Membatasi pilihan konsumen
4.        Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
5.        Distribusi pendapatan tidak selalu merata

3.      PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
a.        Pasar  Monopoli adalah struktur pasar yang ditandai oleh adanya seorang produsen tunggal. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan monopolis tidak ada barang substitusinya. Adanya ketidaksempurnaan atau tingginya hambatan di dalam memperoleh informasi tentang produk seperti harga dan kualitas. Perusahaan monopolis bebas untuk menentukan jumpah output dan harga produk kapan saja. Perusahaan monopolis bisa mendapatkan keuntungan di atas keuntungan normal dalam jangka panjang.

b.        Persaingan monopolistik, adalah struktur pasar yang sangat mirip dengan persaingan sempurna tetapi yang membedakan dengan pasar persaingan sempurna ialah bahwa pada pasar ini produsen mampu membuat perbedaan-perbedaaan  pada produknya ( differensiasi produk ) dibandingkan produsen lain. Kemampuan untuk mendapatkan informasi mengenai produk tidak sulit. Perusahaan-perusahaan dalam pasar monopolistik ini mudah untuk masuk dan keluar dari industri. Pada pasar ini juga, perusahaan-perusahaan  hanya mampu menerima profit normal dalam jangka panjang.
c.        Oligopoli, adalah struktur pasar di mana hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang memproduksi hampir semua output industri dan mempunyai keputusan yang saling mempengaruhi. Adanya  ketidaksempurnaan dan hambatan dalam memperoleh informasi mengenai produk, Adanya kemampuan pengendalian harga tetapi sedikit. Sebagian produk didiferensiasikan tetapi sedikit  sehingga adanya sedikit perbedaan produk antara produsen. Dalam teori ekonomi mikro, model Oligopoli dibagi dalam dua jenis, yaitu : pertama, oligopoli Non-kolusif terdiri dari model Cournot, model Bertrand, model Chamberlain, Model Sweezy dan model Stackelberg. Kedua, oligopoli kolusif yang terdiri dari kartel dan kepemimpinan harga. ( A. Koutsoyyianis, 1975:216-253).

Produksi dan Fungsi Produksi



 


Produksi adalah proses membuat barang. Jika dalam ilmu ekonomi produksi dapat diartikan proses membuat barang dan jasa dengan sumber daya yang tersedia. Sumber daya yang digunakan dinamakan Faktor Produksi. Faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources).Saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources).

Faktor Produksi :

Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah sumber daya manusia yang secara langsung atau tidak langsung menjalankan proses produksi

Modal
Untuk melakukan proses produksi dibutuhkan barang-barang atau peralatan yang digunakan. Barang yang dimaksud dinamakan modal.

Sumber daya Fisik
Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta dan barang mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor yang termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan mentah (raw material).

Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir. Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah
FUNGSI PRODUKSI

Dalam perusahaan, ada yang mengatur jalannya proses produksi. Fungsi produksi adalah suatu kegiatan yang mengatur hal tersebut.

Fungsi produksi bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan secara bersama-sama. Dalam perusahaan bagian produksi tidak dikerjakan sendiri karena dalam perusahaan terdapat bagian accounting, pemasaran, keuangan yang mempunya fungsi produksi masing-masing.

Dalam operasinya fungsi produksi memiliki hal penting diantaranya adalah:
1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (inputs),
2. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
4. Pengendalian atau perawatan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan .

fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan sifat perkaitan antara faktor-faktor produksi dengan tingkat produksi yang diciptakan. Faktor produksi juga dikenal dengan istilah input dan output.
Rumus fungsi produksi: Q = f (L, C, R, S)
Q = tingkat produksi yang dihasilkan (output)
L = tenaga kerja
C = jumlah modal
R = kekayaan alam
S = kewirausahaan
Atau Q = f (x1, x2, x3 …, xn)
Q = Jumlah output yang dihasilkan
x1, x2, x3 …, xn = Faktor-faktor produksi (input) yang digunakan


Sumber

PERILAKU PRODUSEN



Perilaku Produsen
Perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga bisa di terima di masyarakat dan menghasilkan laba.
Perilaku produsen dilakukan semata-mata agar tidak merugikan produsen namun juga tidak memberatkan konsumen. Dengan demikian daya konsumsi akan stabil karena antara konsumen maupun produsen sama-sama saling membutuhkan.
Perilaku produsen dalam kegiatan perekonomian :
  • Bagi Masyarakat  : Tanggung jawab sosial produsen kepada masyarakat.
  • Bagi Pemerintah : Produsen merupakan partner untuk menjalankan tugas pemerintah dalam mewujudkan tatanan masyarakat.
Tujuan
  • Tujuan dari produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha mencapai kemakmuran. Kemakmuran akan tercapai bila konsumen memiliki daya beli yang cukup tinggi dan barang/jasa yang diperlukan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan.
  • Di dalam suatu proses produksi ada hal-hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
    komposisi input yang bagaimana yang harus digunakan dan bagaimana proses produksi berlangsung agar tingkat produksi maksimal sesuai hasil.
Input Proses Produksi
 Input dari proses produksi mencakup Faktor-faktor Produksi, di mana pembagian dari faktor-faktor produksi dapat ditampilkan dalam bagan di bawah ini:
  • Dalam proses produksi, faktor produksi memiliki hubungan yang sangat erat dengan produk yang dihasilkan. Produk sebagai output (keluaran) dari proses produksi sangat bergantung pada faktor produksi sebagai input (masukan). Semakin besar jumlah faktor produksi (input) yang masuk dalam proses produksi, semakin besar pula jumlah produk (output) yang dihasilkan.
  • sedangkan proses produksi bergantung pada faktor produksi yang masuk ke dalamnya. Artinya, nilai produk yang dihasilkan tersebut bergantung pada nilai faktor produksi yang dikorbankan dalam proses produksinya. Keterkaitan antara nilai produk (output) dan nlai faktor produksi (input) dalam proses produksi disebut fungsi produksi. Secara sistematis, hubungan antara produksi dan produk dapat dituliskan:
Q=f(P)
Keterangan:
Q    = jumlah produk yang dihasilkan
F      = fungsi
P     = faktor produksi yang masuk dalam proses produksi
Definisi Produsen
Produsen adalah orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan, sedangkan Produksi adalah usaha untuk menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dengan pengertian lain Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan  dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
 Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.
 Pengertian produksi dapat diartikan juga sebagai usaha untuk menciptakan atau menambah fedah ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan orang, badan usaha, atau organisasi yang menghasilkan barang dan jasa disebut produsen.
Contoh sederhana yang bisa kita liat pada kegiatan produksi ikan asin. Di mana kegiatan produksi ikan asin dimulai dari menangkap ikan, menjemur ikan, pengasinan ikan, sampai dengan mengangkut dan memperdagangkan ikan. Contoh lain dari kegiatan produksi  seperti pekerjaan akuntan, pekerjaan guru, dokter, penasehat hukum dll.
Hak dan Kewajiban
sebelum kta mengetahui prilaku Produsen ada baiknya kita mengetahui dulu apa sih hak dan kewajiban Produsen. Hak produsen antara lain :
  • Hak untuk menerima uang pembayaran sesuai dengan kesepakatan
  • Hak untuk menuntut konsumen apabila terjadi penipuan alat pembayaran
  • Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dan pembelaan apabila produk yang dijuak tidak terbukti berdampak negatif
Sedangkan kewajiban produsen antara lain :
  • Memberikann informasi yang benar dan sesuai dengan keadaan produk
  • Melayani konsumen dengan baik karena ” Pembeli adalah Raja “
  • Memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan merupakan produk yang aman dan layak untuk dikonsumsi
  • Memberikan ganti rugi apabila produk yang dijual berdampak negatif bagi konsumen
Seorang produsen mempunyai satu masalah pokok, yaitu bagaimana dengan sumber daya yang terbatas mereka mereka dapat mencapai hasil yang optimal atau keuntungan yang besar. Oleh karena itu laba adalah suatu ukuran keberhasilan bagi produsen. Seorang produsen dituntut untuk bisa membandingkan antara pengorbanan yang dilakukandengan hasil yang didapat. Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku produsen:
  • Mencari keuntungan dengan pemakaian modal seminimal mungkin tapi dengan hasil semaksimal mungkin.
  • Mematok biaya produksi berdasarkan tingkat harga barang modal.
  • Member potongan harga kepada konsumen yang membeli produk dalam jumlah banyak.
  • Tidak hanya menghasilkan barang atau jasa yang sesuai kebutuhan, tetapi juga sesuai trend pasar saat ini.
  • Member diskon besar-besaran untuk produksi yang sudah lama mereka produksi.
  • Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal saat itu untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.
 Perilaku produsen dalam kegiatan produksi :
  • Perencanaan           : Faktual dan realistis, logis dan rasional, fleksibel, komitmen,komprehensi.
  • Pengorganisasian   : Dalam pengorganisasian ini rencana dilakukan dalam sebuah dengan cara mengkoordinasi.
  • Pengarahan            : Suatu cara agar produsen bisa melakukan rencana dengan baik atau   rencana bisa terwujud.
  • Pengendalian          : Proses pengontrolan yang dilakukan oleh produsen.

PERILAKU KONSUMEN




 Perilaku Konsumen

TERHADAP PERMINTAAN,PENAWARAN. DAN ELATISITAS

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

Pemahaman akan perilaku konsumen cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Ke dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.

Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.Dan juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar dalam pembuatan produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya agar dalam penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar tersebut.

Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.

Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.

Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.

Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.

Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.

Proses pengambilan keputusan pembelian

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:

1.   Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.

2.  Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).

3.  Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam  informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

4.  Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif  strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.

5.  Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan.

Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.

Faktor-faktor yang memengaruhi

Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:

1.     Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

2.   Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.

3.  Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.

Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

Surplus Konsumen (Consumer’s surplus ) adalah utilitas untuk konsumen dengan mampu membeli produk dengan harga yang kurang dari harga tertinggi yang mereka akan bersedia membayar. Surplus Konsumen mencerminkan suatu keuntungan lebih atau surplus yang dinikmati oleh konsumen tertentu yang terjadi karena terdapat selisih harga antara harga maksimum yang diminta produsen dan harga yang dapat dibayar konsumen (yang disebabkan oleh terjadinya  keseimbangan harga dipasar).

Jika konsumen akan bersedia membayar lebih dari harga minta saat ini, maka mereka mendapatkan manfaat lebih dari produk yang dibeli dari mereka habiskan untuk membelinya. Sebuah contoh yang baik dengan surplus konsumen umumnya tinggi adalah air minum.

Orang-orang akan membayar harga yang sangat tinggi untuk minum air, karena mereka membutuhkannya untuk bertahan hidup. Perbedaan harga yang mereka akan membayar, jika mereka harus, dan jumlah yang mereka bayar sekarang adalah surplus konsumen mereka. Perhatikan bahwa utilitas dari pertama liter air minum sangat tinggi (karena mencegah kematian), sehingga beberapa liter pertama kemungkinan akan surplus konsumen lebih dari liter berikutnya.

Harga maksimum konsumen akan bersedia membayar jumlah yang diberikan adalah jumlah dari harga maksimum ia akan bersedia membayar untuk unit pertama, harga tambahan maksimum ia akan bersedia membayar untuk unit kedua, dll Biasanya harga ini mengalami penurunan, dalam hal bahwa mereka diberikan oleh individu kurva permintaan . Jika harga ini adalah yang pertama meningkat dan kemudian menurun mungkin ada jumlah nol dengan nol surplus konsumen. Konsumen tidak akan membeli jumlah yang lebih besar dari nol dan lebih kecil dari jumlah ini karena surplus konsumen akan negatif.

Harga tambahan maksimum konsumen akan bersedia membayar untuk setiap unit tambahan juga dapat alternatingly menjadi tinggi dan rendah, misalnya jika dia ingin bahkan jumlah unit, seperti dalam kasus tiket ia menggunakan di pasang pada tanggal. Nilai-nilai yang lebih rendah tidak muncul dalam kurva permintaan karena mereka sesuai dengan jumlah konsumen

tidak membeli, terlepas dari harga. Untuk harga yang diberikan konsumen membeli jumlah yang surplus konsumen tertinggi.

Surplus Konsumen agregat 'adalah jumlah surplus konsumen untuk masing-masing individu konsumen. Hal ini dapat diwakili pada sosok kurva permintaan agregat.
Perhitungan dari penawaran dan permintaan

The surplus konsumen (individu atau agregat) adalah area di bawah kurva permintaan (individu atau gabungan) dan di atas garis horizontal pada harga aktual (dalam kasus agregat: harga keseimbangan). Jika kurva permintaan adalah garis lurus, surplus konsumen adalah luas segitiga:

                        

Dimana mkt P adalah harga ekuilibrium (mana supply sama demand), mkt Q adalah kuantitas jumlah pembelian pada harga keseimbangan dan max P adalah harga di mana jumlah kuantitas pembelian akan turun menjadi 0 (yaitu, di mana kurva permintaan penyadapan yang harga sumbu).

Untuk permintaan yang lebih umum dan fungsi penawaran, daerah ini bukan segitiga tapi masih dapat ditemukan dengan menggunakan integral kalkulus. Surplus konsumen adalah demikian integral tentu dari fungsi permintaan terhadap harga, minus integral tertentu konstan D fungsi (P) = Q mkt (yaitu P Q mkt mkt), dari harga pasar dengan harga pemesanan maksimum (yaitu harga-intercept dari fungsi permintaan):

     

                        



    Grafik menunjukkan, bahwa jika kita melihat kenaikan harga keseimbangan dan penurunan jumlah ekuilibrium, maka surplus konsumen jatuh.

Pembagian manfaat ketika harga turun

Ketika pasokan yang baik memperluas, harga turun (asumsi kurva permintaan adalah miring ke bawah) dan meningkatkan surplus konsumen. Ini manfaat dua kelompok orang. Konsumen yang telah bersedia untuk membeli pada harga awal manfaat dari penurunan harga; juga mereka bisa membeli lebih banyak dan menerima surplus konsumen bahkan lebih, dan konsumen tambahan yang tidak mau membeli dengan harga awal tetapi akan membeli pada harga baru dan juga menerima beberapa surplus konsumen.

Pertimbangkan contoh pasokan linear dan kurva permintaan. Untuk kurva penawaran awal S 0, surplus konsumen adalah segitiga di atas garis yang dibentuk oleh harga P 0 ke baris permintaan (dibatasi di sebelah kiri dengan sumbu harga dan di atas dengan garis kebutuhan). Jika pasokan memperluas dari S 0 ke S 1, konsumen surplus mengekspansi pada segitiga atas P 1 dan di bawah garis kebutuhan (masih dibatasi oleh sumbu harga). Perubahan surplus konsumen perbedaan di daerah antara dua segitiga, dan itu adalah kesejahteraan konsumen terkait dengan perluasan pasokan.

Beberapa orang bersedia membayar harga yang lebih tinggi P 0. Bila harga berkurang, keuntungan mereka adalah area persegi panjang yang terbentuk di atas oleh P 0, pada bagian bawah oleh P 1, di sebelah kiri dengan sumbu harga dan di sebelah kanan oleh garis vertikal membentang dari Q 0.



Set kedua penerima adalah konsumen yang membeli lebih banyak, dan konsumen baru, mereka yang akan membayar harga yang lebih rendah baru (P 1) tetapi bukan harga yang lebih tinggi (P 0). konsumsi tambahan mereka membentuk perbedaan antara Q 1 dan Q 0. surplus konsumen mereka adalah segitiga dibatasi di sebelah kiri dengan garis vertikal membentang dari Q 0, di kanan dan atas oleh garis permintaan, dan pada bagian bawah oleh garis memperluas horizontal ke kanan dari P 1.

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN



ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

I.   Elastisitas Permintaan.

Elastisitas permintaan=Ukuran kuantitatif yang menunjukkan perubahan kuantitas permintaan suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga.
Berikut ini disajikan contoh kasus perubahan dua kurva penawaran sebagai akibat dari perubahan harga.











Dengan permintaan yang agak landai, pergreseran kurva penawaran (supply curve) menyebabkan perubahan harga yang sedikit dan perubahan kuantitas yang lebih besar. Perusahaan dapat meningkatkan produksi dan penjualan dengan terjadinya perubahan harga.
Dengan permintaan yang agak curam, pergreseran kurva penawaran (supply curve) menyebabkan perubahan harga yang besar dan perubahan kuantitas yang lebih kecil. Perusahaan tidak mungkin meningkatkan produksi dan penjualan dengan terjadinya perubahan harga, karena hasil penjualannya

Koefisien Elastisitas Permintaan Harga
Elastisitas= perubahan persentase dari variable tidak bebas sebagai akibat dari perubahan 1 persen dari variable bebas.
Elastisitas merupakan presentase perubahan dari variable terikat (Y) sebagai akibat dari 1 persen perubahan variable bebas (X).

Elastisitas = 

Permintaan, Penawaran, Keseimbangan Dalam Ekonomi



PERMINTAAN

Umumnya jumlah barang yang diminta lebih besar pada tingkat harga yang rendah daripada tingkat harga yang tinggi. Pernyataan ini dikenal orang sebagai hukum permintaan. Sesuai dengan hukum permintaan ini, maka kurva permintaan merupakan suatu garis yang meluncur ke bawah dari kiri ke kanan.

Hukum ini diperoleh suatu anggapan, yaitu:
  1. Bahwa pembeli atau konsumen selalu mencari kepuasan (satisfaction) yang maksimal dari pendapatan yang dimiliki.
  2. Bahwa pembeli mempunyai pendapatan yang terbatas.
  3. Bahwa dalam jangka waktu tertentu satuan-satuan barang yang dipergunakan oleh konsumen mempunyai daya pemenuhan kebutuhan yang selalu berkurang.

Anggapan ini bertujuan untuk membatasi agar hukum permintaan dapat berlaku sebagaimana mestinya.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya hukum permintaan?

Faktor yang mempengaruhi terjadinya hukum permintaan, yaitu:
  1. Harga naik, permintaan berkurang
o   Pembeli atau konsumen mancari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti barang yang mengalami kenaikan harga.
o   Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil pembeli berkurang (daya beli berkurang). Pendapatan mengurangi pembelian berbagai jenis barang terutama barang yang mengalami kenaikan harga.

  1. Harga turun, permintaan naik
Pembeli atau konsumen mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan harga.


Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang dan jasa, yaitu:
  1. Harga barang itu sendiri
  2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut
  3. Pendapat masyarakat atau rumah tangga
  4. Distribusi pendapatan dalam masyarakat
  5. Cita rasa masyarakat
  6. Jumlah penduduk
  7. Ramalan keadaan mendatang

Namum dalam analisis ekonomi dianggap bahwa satu barang terutama dipengaruhi tingkat harganya, sehingga dalam teori permintaan yang dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan barang dengan harganya, dengan asumsi bahwa faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan atau cateris paribus.

Setelah menganalisis hubungan antara harga dan jumlah, kemudian menganalisis bagaimana barang dipengaruhi oleh faktor lainnya.

Pengaruh bukan harga terhadap permintaaan

Dalam melengkapi teori permintaan, perlu untuk menganalisis pengaruh faktor lainnya terhadap permintaan, diantaranya:

  1. Harga barang lain

Harga barang lain yang mempengaruhi permintaan dibagi dalam 3 kelompok, yaitu:

a.       Barang pengganti (subtitusi)

Merupakan pengganti barang lain apabila barang tersebut dapat menggantikan fungsinya. Kopi dan teh adalah barang yang dapat saling menggantikan fungsinya. Apabila harga kopi naik, permintaan teh akan naik, demikian sebaliknya.

b.      Barang pelengkap

Suatu barang dikatakan barang pelengkap apabila selalu digunakan bersama-sama dengan barang lainnya, contohnya:
o   Gula dan kopi/teh
o   Sepatu bola dan kaos kaki bola
o   Raket tenis dan kaos tenis

c.       Barang netral

Permintaan suatu barang tidak mempengaruhi permintaan barang lainnya. Permintaan beras dan buku tulis.


  1. Pendapatan masyarakat

Perubahan pendapatan masyarakat/pembeli selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan berbagai jenis barang.
Berdasarkan sifat perubahan permintaan yang berlaku apabila pendapatan berubah, dibedakan 4 (empat) golongan, yaitu:

a.       Barang inferior

Merupakan barang yang diminta oleh pembeli atau masyarakat yang berpenghasilan rendah atau tertentu. Ketela pohon adalah barang inferior. Pada pendapatan yang rendah ketela pohon akan dikonsumsi sebagai pengganti beras. Pendapatan bertambah tinggi permintaan barang inferior akan berkurang.

b.      Barang esensial (primair)

Adalah barang yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, misalnya beras, kopi, gula, pakaian. Tidak ada perubahan permintaan.

c.       Barang mewah (secondair)

Kelompok barang ini, emas, berlian, mobil mewah, perabot yang mahal. Dibeli apabila dapat memenuhi kebutuhan pokok (makanan, pakaian).


  1. Faktor lain

Faktor lain yang mempengaruhi permintaan terdiri dari:

a.       Distribusi pendapatan
Pendapatan masyarakat yang jumlahnya tertentu akan menimbulkan corak permintaan masyarakat yang berbeda apabila pendapatan tersebut dirubah corak distribusinya.Pemerintah menaikkan pajak penghasilan untuk orang kaya, untuk menaikkan gaji pekerja yang rendah, maka corak permintaan barang akan berubah juga.
b.      Cita rasa masyarakat
Pada tahun 1960-an sedikit sekali pembeli menggunakan mobil Jepang. Pada tahun 1970-an suasana sangat berubah, mobil Jepang semakin populer, akibatnya mobil AS dan Eropa mengalami penurunan permintaan.

c.       Jumlah penduduk
Jumlah penduduk yang semakin banyak tidak otomatis menambah permintaan kecuali diikuti kesempatan kerja. Penambahan pendapatan dan menambah daya beli akan menambah permintaan.

d.      Harapan (ekspetasi) masa depan
Ramalan harga akan tinggi pada waktu mendatang mendorong masyarakat membeli lebih banyak saaat ini. Resesi, masyarakat hemat menyebabkan permintaan akan barang dan jasa menjadi berkurang.


Permintaan individu dan pasar

Untuk memperoleh kurva permintaan pasar, permintaan individu dalam pasar dijumlahkan.

Tabel 2.1. Permintaan pasar terhadap Badu

Harga (Rp)
Permintaan Ali
Permintaan Badu
Permintaan Pasar
5.000
10
10
20
4.000
15
15
30
3.000
30
20
50
2.000
35
30
80
1.000
70
45
115