Welcome

Welcome Myspace Comments
Diberdayakan oleh Blogger.
Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info>

Cintaa . . .



CINTAA . . .

Menurut saya cinta itu adalah sesuatu yang murni, putih, tulus dan suci yang timbul tanpa adanya paksaan atau adanya sesuatu yang di buat-buat .

Cintaa itu bisa bikin orang yang ngerasainnya bisa termotivasi buat ngelakuin perubahan yang lebih baik atau mulia dari pada sebelum kita kenal Cintaa itu .

Cintaa yang murni, putih, tulus dan suci janganlah pernah menodainya dengan keegoisan, kemunafikan, nafsu, dan kita hanya Cuma pengen enaknya buat diri sendiri .




Tugas Softkill (puisi)



SURAT UNTUK SANG PERTIWI
Burung biru bertebangan dari rumah singgahnya menuju langit senja, penghuni hutan mulai bersiap untuk tertidur lelap malam ini ditemani sang bintang dan di jaga oleh sang rembulan .Matahari mulai munggundurkan diri dari pandangan suara merdu mulai memenuhi se-isi telinggaku ,sangat terasa seperti ribuan hewan kecil yang terukir jelas di wajahnya ,memeluk ranting demi demi menghangatkan tubuh munggilnya.
Oh malam . . .
Anggin yang berhembus cukup kencang malam ini seperti tuhan akan menurunkan tetesan hujan yang akan membasahi hutan yang akan memberikan kehidupan terhadap penghuninya matahari mulai muncul menyinari ranting-ranting yang basah karna hujan semalam menyinari embun-embun yang mulai jatuh dari dedaunan kicauan burung yang terdengar seolah mengucapkan selamt pagi pada dunia, dan hewan-hewan yang perlahan bangun untuk mencari sarapannya tuhan... betapa indahnya dunia yang kau punya ini pohon-pohon yang kokoh dan kuat air jernih yang seperti berasal dari surga dan tanah yang subur memberikan kami kehidupan sangat bodohlah kami, yang tak bisa mensyukuri semua pemberianmu ini rasa menguasai lah yang membuat kami seolah buta terhadap pada kehidupan lain kami merasa seperti tuan di bumi yang tuhan ciptakan rasa haus akan kemakmuran ia yang membuat otak kami seakan mati.
Kami adalah perusak di tanah yang kami tumpangi merusak pohon-pohon yang kau rawat dari ia hanya sebuah bibit ,merusak rumah-rumah penghuni lain semua demi kepentingan kami saja, karna kami terlalu egois pada sang pertiwi . seolah sang pertiwi menangis melihat tingkah kami ia seperti sedang berteriak meminta ampun pada kami , bahkan kami bukan tuhan , bukan kami pula yang menciptakan sang pertiwi .
Kami hanya segerombolan perusak yang mencoba mengambil alih apa yang di sewakan oleh tuhan,kami hanya pembuat onar yang selalu membuat sang pertiwi menjerit tersiksa, kami hanya sekelompok manusia yang tidak berfikir  otak kami pun tak berkerja dan hati kami pun mati rasa .
Maaf kan kami pertiwi karna mencabut paru-paru mu dan membuatmu hampir tak tersisa, maaf kan kami telah merubuhkan rumah sang burung dan beruang besar .
Kaulah yang membuat paru-paru kamu menjadi hijau, kau lah yang membuat kamu tak kehujanan dengan kokohnya kayu jati yang kau tanam dari benih, kau lah yang membuat darah kami mengalir se jernih ini yang kau rawat .
Kami merusaknya, merusak alam yang kau rawat dari ia bayi sampai sebersar sekarang, kami hanyalah segerombolan pembunuh yang mencoba menghabisi anak-anakmu.
Maafkan kami sang pertiwi, jangan menangis pertiwi karna sebagian dari kami akan berjuang agar kau tetap hidup agar kau bisa menghidupi kami ...  

creat by: Dimaz


Tugas Sofkill



Hubungan Ilmu Budaya Dasar dan Sastra

Adalah suatu kebudayaan yang dibuat oleh manusia. Seni adalah sebuah karya yang dibuat manusia, sedangkan sastra adalah suatu bahasa yang dibuat manusia. Namun peran sastra lebih dominan, karena sastra mencakup bahasa untuk melakukan komunikasi antar  manusia itu sendiri, melakukan hubungan sosil dengan orang lain.

Karya sastra dapat dibagi menjadi dua. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Karya sastra yang menyuarakan aspiras jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Sedangkan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya mengajak pembacanya untuk merenung.

Ilmu Budaya Dasar bukan hanya diberikan untuk dalam ahli satu bidang tentang budaya saja, namun Ilmu Budaya Dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian masing-masing orang untuk memperluas wawasan pemikiran dan kritikal terhadap nilai budaya.

Pembelajaran sastra sejak dulu sampai sekarang selalu menjadi permasalahan. Tentu saja permasalahan yang bersifat klasik tetapi hangat atau up to date. Umumnya yang selalu dikambinghitamkan adalah guru yang tidak menguasai sastra, murid-murid yang tidak apresiatif dan buku-buku penunjang yang tidak tersedia di sekolah. Padahal, pembelajaran sastra tidak perlu dipermasalahkan jika seorang guru memiliki strategi atau kiat-kiat yang dapat dijadikan sebagai alternatif.

Karya sastra mempunyai relevansi dengan masalah-masalah dunia pendidikan dan pengajaran. Sebab itu sangat keliru bila dunia pendidikan selalu menganggap bidang eksakta lebih utama, lebih penting dibandingkan dengan ilmu sosial atau ilmu-ilmu humaniora.

Masyarakat memandang bahwa karya sastra hanyalah khayalan pengarang yang penuh kebohongan sehingga timbul klasifikasi dan diskriminasi.

Padahal karya sastra memiliki pesona tersendiri bila kita mau membacanya. Karya sastra dapat membukakan mata pembaca untuk mengetahui realitas sosial, politik dan budaya dalam bingkai moral dan estetika.

Dari dulu sampai sekarang karya sastra tidak pernah pudar dan mati. Dalam kenyataan karya sastra dapat dipakai untuk mengembangkan wawasan berpikir bangsa. Karya sastra dapat memberikan pencerahan pada masyarakat modern. ketangguhan yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Di satu pihak, melalui karya sastra, masyarakat dapat menyadari masalah-masalah penting dalam diri mereka dan menyadari bahwa merekalah yang bertanggung jawab terhadap perubahan diri mereka sendiri.

Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sastra mendorong orang untuk menerapkan moral yang baik dan luhur dalam kehidupan dan menyadarkan manusia akan tugas dan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan memiliki kepribadian yang luhur.


Selain melestarikan nilai-nilai peradaban bangsa juga mendorong penciptaan masyarakat modern yang beradab (masyarakat madani) dan memanusiakan manusia dan dapat memperkenalkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal, melatih kecerdasan emosional, dan mempertajam penalaran seseorang.

Pengaruh Budaya Terhadap Sastra

Bahasa tidak hanya memunyai hubungan dengan budaya, tetapi juga sastra. Bahasa memunyai peranan yang penting dalam sastra karena bahasa punya andil besar dalam mewujudkan ide/keinginan penulisnya.

Banyak hal yang bisa tertuang dalam sebuah sastra, baik itu puisi, novel, roman, bahkan drama. Setiap penulis karya sastra hidup dalam zaman yang berbeda, dan perbedaan zaman inilah yang turut ambil bagian dalam menentukan warna karya sastra mereka. Oleh karena itu, ada beberapa periode dalam penulisan karya sastra, seperti Balai Pustaka, Pujangga Baru, Angkatan 45, Angkatan 66, dan sebagainya. Setiap periode "mengangkat" latar belakang yang berbeda-beda sesuai zaman dan budaya saat itu.

Sebagai contoh, kesusastraan Indonesia. Kesusastraan Indonesia menjadi potret sosial budaya masyarakat Indonesia. Tidak jarang, kesusastraan Indonesia mencerminkan perjalanan sejarah Indonesia, "kegelisahan" kultural, dan manifestasi pemikiran Bangsa Indonesia. Misalnya, kesusatraan zaman Balai Pustaka (1920 -- 1933). Karya-karya sastra pada zaman itu menunjukkan problem kultural ketika Bangsa Indonesia dihadapkan pada budaya Barat. Karya sastra tersebut memunculkan tokoh-tokoh (fiksi) yang mewakili golongan tua (tradisional) dan golongan muda (modern). Selain itu, ada budaya "lama", seperti masalah adat perkawinan dan kedudukan perempuan yang mendominasi novel Indonesia pada zaman Balai Pustaka. Sekarang ini, novel Indonesia cenderung menyajikan konflik cinta, sains, kekeluargaan, dll..

Bagaimana pendapat Anda mengenai puisi zaman sekarang? Tentu saja ada perbedaan yang sangat kentara, baik dalam topik yang "diangkat" maupun bahasa yang digunakan. Sebagai contoh, kumpulan puisi Mbeling karya Remy Sylado, tahun 2005. Sebagian besar puisi Mbeling yang ia tulis mengangkat kehidupan politik pada saat itu, seperti korupsi, koruptor, individualisme, dll.. Secara penulisan, beberapa puisi karya Remy Sylado hanya terdiri 1 -- 2 kata saja dan disusun dengan tipografi yang unik. Misal, puisi berjudul "Individualisme dalam Kolektivisme". Puisi ini hanya terdiri dari kata "kita" dan "aku". Kedua kata ini disusun dengan pola membentuk persegi panjang, dengan kata "AKU" (kapital) pada titik diagonalnya. Jika dibandingkan dengan puisi pada zaman Muhammad Yamin, tentu mengalami perbedaan. Meskipun mengangkat tema yang sama, misalnya politik, tetapi konten penyajian puisi sangatlah berbeda. Puisi Muhammad Yamin lebih mengangkat sisi perumusan konsep kebangsaan, meskipun saat itu masih dalam lingkup Sumatera. Jelas sangat berbeda dengan puisi Remy Sylado, yang lebih condong menyajikan sisi kehidupan politik sebuah bangsa berkembang dengan kondisi pemerintahan yang kurang baik.
Perbedaan karya sastra setiap periode bukanlah semata-mata karena ide/gagasan dari penulisnya. Perbedaan ini dipengaruhi oleh kondisi sosial, politik, dan budaya yang terjadi pada saat itu. Bahkan, jika kita mau merunut karya sastra dari awal sampai sekarang, dan meneliti lebih dalam mengenai latar belakang ideologi saat itu, kita bisa mendapati bagaimana proses perjalanan Bangsa Indonesia. Meskipun karya sastra di Indonesia bisa dibilang hampir pada posisi "tengah" -- tidak terlalu menonjol dan tidak terpuruk, namun perlu disadari bahwa budaya barat sedikit demi sedikit, dari waktu ke waktu, turut memengaruhi karya sastra Indonesia.