Welcome

Welcome Myspace Comments
Diberdayakan oleh Blogger.
Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info>

TUGAS SOFTKILL



Keragaman dan kesetaraan

A.   Pengertian Keragaman dan kesetaraan
Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berkaitan dengan konsep kesetaraan dan keragaman. Konsep kesetaraan (equity) bisa dikaji dengan pendekatan formal dan pendekatan substantif. Pada pendekatan formal kita mengkaji kesetaraan berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku, baik berupa undang-undang, maupuin norma, sedangkan pendekatan substantif mengkaji konsep kesetaraan berdasarkan keluaran / output, maupun proses terjadinya kesetaraan. Konsep kesetaraan biasanya dihubungkan dengan gender, status sosial, dan berbagai hal lainnya yang mencirikan perbedaan-perbedaan serta persamaan-persamaan. Sedangkan konsep keragaman merupakan hal yang wajar terjadi pada kehidupan dan kebudayaan umat manusia. Kalau kita perhatikan lebih cermat, kebudayaan Barat dan Timur mempunyai landasan dasar yang bertolak belakang.

Makna Keragaman Manusia
Keragaman manusia bukan berarti manusia itu bermacam-macam atau berjenis-jenis  seperti halnya binatang dan tumbuhan. manusia sebagai mahluk tuhan tetaplah berjenis satu. Keragaman manusia di maksudkan bahwa setiap manusia memiliki perbedaan. Perbedaan itu ada karena manusia adalah mahluk individu yang setiap individu memiliki cirri-ciri khas tersendiri. Perbedaan itu terutama di tinjau dari sipat-sipat pribadi, misalnya sikap, watak, kelakuan, temperamen, dan hasrat. Contoh, sebagai mahasiswa baru kita akan menjumpai teman-teman mahasiswa lain dengan sipat dan watak yang bergam.  Dalam kehidupan sehari-hari kita akan menemukan keragaman akan sipat dan ciri-ciri khas dari setiap orang yang kita jumpai. Jadi manusia sebagai pribadi adalah unik dan beragam .

Selain mahluk individu, manusia juga mahluk socialyang membentuk kelompok persekutuan hidup. Tiap kelompok persekutuan hidup manusia juga beragam. Masyarajat sebagai persekutuan itu berbeda dan beragam karena ada perbedaan, misalnya dalam hal ras, suku, agama, budaya, ekonomi, agama, budaya, ekonomi, status social, jenis kelamin, daerah tempat tinggal, dan lain-lain. Hal-hal demikian kita katakan sebagai unsur-unsur yang membentuk keragaman dalam masyarakat.
Keragaman manusia baik dalam tingkat individu di tingkat masyarakat merupakan  tingkat realitas atau kenyataan yang meski kita hadapi dan alami. Keragaman individual maupun social adalah implikasi dari kedudukan manusia, baik sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Kita sebagai individu akan berbeda dengan seseorang sebagai individu yang lain. Demikian pula kita sebagai bagian dari satu masyarakat memiliki perbedaan dengan masyarakat lainnya.
Makna Kesetaraan Manusia
Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai  mahluk tuhan memiliki tingkat atau kedudukan yang sama. Tingkatan atau kedudukan  yang sama itu bersumber dari pandangan bahwa semua manusia tanpa di bedakan adalah ciptaan dengan kedudukan yang sama, yaitu sebagai mahluk mulia dan tinggi derajatnya di banding mahluk lain. di hadapan tuhan, di hadapan tuhan, semua manusia adalah sama derajat, kedudukan, atau, tingkatannya. Yang membedakan nantinya adalah tingkat ketaqwaan manusia tersebut terhadap tuhan yang maha esa .

Persamaan kedudukan atau tingkatan manusia ini berimplikasi pada adanya pengakuaan  akan kesetaraan atau kesederajatan manusia. Jadi, kesetaraan atau kesederajatan tidak sekedar  bermakna adanya persamaan kedudukan manusia. Kesederajatan adalah suatu sikap mengakui  adanya persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban, sebagai sesama, manusia.  Implikasi selanjutnya adalah perlunya jaminan akan  hak-hak setiap manusia bisa merealisasikan  serta perlunya merumuskan sejumlah kewjiban-kewajiban agar semua bisa melaksanakan agar tercipta tertib kehidupan .

B.     Konflik – Konflik yang dapat menyebabkan Perpecahan :
1.  Etnosentrisme
yaitu anggapan suatu kelompok tertentu yang merasa kebudayaannya yang paling benar dan kebudayaan yang lain salah.